Pengaruh Situasi dapat
dipandang sebagai pengaruh yang timbul dari faktor yang khusus untuk waktu dan
tempat yang spesifik yang lepas dari karakteristik konsumen dan karakteristik
obyek (Engel, et.al ,1994) . Situasi Konsumen adalan faktor lingkungan
sementara yang menyebabkan suatu situasi dimana perilaku konsumen muncul pada
waktu tertentu dan tempat tertentu ( Mowen dan Minor 1998).
Pengaruh situasi komunikasi bisa
dikatakan salah satu pengaruh yang timbul dari faktor yang khusus untuk waktu
dan tempat yang spesifik yang lepas dari karakteristik konsumen dan
karakteristik obyek. Situasi konsumen adalah faktor lingkungan sementara yang
menyebabkan suatu situasi dimana perilaku konsumen muncul pada waktu tertentu
dan tempat tertentu.
Pengaruh situasi merupakan kondisi
sementara atau setting yang terjadi dalam lingkungan pada waktu dan
tempat tertentu (Assael, 1998). Pemasar dalam mengembangkan strateginya harus
berusaha memahami asal usul faktor situasi yang mempengaruhi keputusan
pembelian. Beberapa tipe situasi yang mempengaruhi perilaku pembelian konsumen
yaitu: situasi konsumsi, situasi pembelian, dan situasi komunikasi.
Faktor situasional
adalah kondisi sesaat yang muncul pada tempat dan waktu tertentu. Kemunculanya
terpisah dari diri produk maupun konsumen ( Asseal , 1998 ). Sedangkan menurut
belik ( 1975 ) , mendifinisikan situasi sebagai semua faktor yang utama
terhadap tmpat dan situasi yang tidak menurut pengetahuan seseorang ( intra
individu ) dan stimulasi ( alternative pilihan ) dan memiliki bukti dan
pengaruh sistimatis pada prilaku saat itu .
Lain halnya dengan
wilkie ( 1990 ) . pengaruh situasional adalah kekuatan sesaat yg tidak berasal
dari dalam diri seseorang atau berasal dari produk atau merek yang di pasarkan
, penelitian telah menemukan bahwa faktor situasional mempengaruhi pilihan
konsumen dengan mengubah kemungkinan pemilihan berbagai alternative ( kolm,Monroe,dan
Glazer, 1987, dalam titus dan Ernett, 1996 ) .
Faktor – faktor Situasi Konsumen
Pengaruh
situasional dalam konsumen adalah faktor personal dan lingkungan sementara yang
muncul pada saat aktifitas konsumen , sehingga situasi konsumen meliputi faktor-faktor
seperti :
a. Melibatkan waktu
dan tempat dalam mana aktifitas konsumen terjadi ,
b. Mempengaruhi
tindakan konsumen sperti prilaku pembelian , dan
c. Tidak
termasuk karakteristik personal yang berlaku dalam jangka panjang .
Situasi konsumen relative merupakan
kejadian jangka pendek dan harus dibedakan dengan lingkungan makro atau
faktor-faktor personal yang memiliki jangka waktu lama .
Jenis-jenis
situasi konsumen
1. Situasi komunikasi
Situasi Komunikasi adalah suasana atau lingkungan dimana konsumen memperoleh informasi atau melakukan komunikasi
Konsumen mungkin memperoleh informasi melalui :
1. Komunikasi
Lisan dengan teman, kerabat, tenaga penjual, atau wiraniaga.
2. Komunikasi
non pribadi, seperti iklan TV, radio, internet, koran, majalah, poster,
billboard, brosur, leaflet dsb.
3. Informasi
diperoleh langsung dari toko melalui promos penjualan, pengumuman di rak dan di depan tokok.
2. Situasi
pembelian
Situasi Pembelian adalah lingkungan atau suasana yang dialami/dihadapi konsumen ketika membeli produk dan jasa. Situasi pembelian akan mempengaruhi pembelian Misal: Ketika Konsumen berada di bandara, ia mungkin akan bersedia membayar sekaleng Coke berapa saja harganya ketika haus. Sebaliknya, jika ia berbelanja Coke di swalayan dan mendapatkan harganya relatif lebih mahal, ia mungkin sangat sensitif terhadap harga. Konsumen tsb mungkin akan menunda pembelian Coke dan mencari di tempat lain.
Situasi Pembelian adalah lingkungan atau suasana yang dialami/dihadapi konsumen ketika membeli produk dan jasa. Situasi pembelian akan mempengaruhi pembelian Misal: Ketika Konsumen berada di bandara, ia mungkin akan bersedia membayar sekaleng Coke berapa saja harganya ketika haus. Sebaliknya, jika ia berbelanja Coke di swalayan dan mendapatkan harganya relatif lebih mahal, ia mungkin sangat sensitif terhadap harga. Konsumen tsb mungkin akan menunda pembelian Coke dan mencari di tempat lain.
3. Situasi
pemakaian
Situasi Pemakaian disebut juga situasi penggunaan produk dan jasa merupakan situasi atau suasana ketika konsumsi terjadi. Konsumen seringkali memilih suatu produk karena pertimbangan dari situasi konsumsi. Misal: Konsumen Muslim sering memakai kopiah dan pakaian takwa pada saat sholat atau pada acara keagamaan. Kebaya akan dipakai kaum wanita pada acara pernikahan atau acara resmi lainya, dan jarang digunakan untuk pergi bekerja Para Produsen sering menggunakan konsep situasi pemakaian dalam memasarkan produknya, produk sering diposisikan sebagai produk untuk digunakan pada situasi pemakaian tertentu. Misalnya, ada pakaian resmi untuk ke pesta, pakaian olahraga, pakaian untuk kerja, pakaian untuk santai dan berolahraga.
Situasi Pemakaian disebut juga situasi penggunaan produk dan jasa merupakan situasi atau suasana ketika konsumsi terjadi. Konsumen seringkali memilih suatu produk karena pertimbangan dari situasi konsumsi. Misal: Konsumen Muslim sering memakai kopiah dan pakaian takwa pada saat sholat atau pada acara keagamaan. Kebaya akan dipakai kaum wanita pada acara pernikahan atau acara resmi lainya, dan jarang digunakan untuk pergi bekerja Para Produsen sering menggunakan konsep situasi pemakaian dalam memasarkan produknya, produk sering diposisikan sebagai produk untuk digunakan pada situasi pemakaian tertentu. Misalnya, ada pakaian resmi untuk ke pesta, pakaian olahraga, pakaian untuk kerja, pakaian untuk santai dan berolahraga.
Mendefinisikan situasi
Sebuah kondisi penting yang harus dipenuhi untuk memungkinkan kemajuan dalam penelitian situasional merupakan definisi konseptual yang memadai dari fenomena tersebut.
Penelitian ini mengadopsi pandangan umum situasi sebagai sesuatu di luar kecenderungan dasar dan karakteristik individu, namun di luar karakteristik dari objek stimulus untuk bertindak uponsituation kemudian dapat didefinisikan sebagai semua faktor-faktor tertentu pada suatu waktu dan tempat observasi yang melakukan tidak mengikuti dari pengetahuan tentang pribadi (intra-individual) dan stimulus (alternatif pilihan) atribut, dan yang memiliki efek nyata dan sistematis pada perilaku saat ini.
Hansen (1972) menyimpulkan: “Secara keseluruhan, bagaimana aktor merasakan situasi yang sama pentingnya dengan unsur-unsur yang sebenarnya ditemukan di lingkungan fisik”.
Di sisi lain, Barker (1968) dan rekan-rekannya telah mengembangkan teori “pengaturan perilaku” yang memungkinkan spesifikasi situasi hanya berdasarkan karakteristik fisik dan pola perilaku yang dapat diamati, tanpa mempertimbangkan faktor internal.
Berikut ini adalah 5 karakteristik
situasi pembelian :
1. Lingkungan Fisik
1. Lingkungan Fisik
·
Sarana fisik yang menggambarkan situasi konsumen yang meliputi: lokasi,
dekorasi, aroma, cahaya, cuaca dan objek fisik lainnya yang ada di sekeliling
konsumen
2.
Lingkungan Sosial
·
Kehadiran dan ketidakhadiran orang lain pada situasi tersebut.
3.
Waktu
·
Waktu atau saat perilaku muncul (jam, hari, musim libur, bulan puasa, tahun
baru). Waktu mungkin diukur secara subjektif berdasarkan situasi konsumen,
misal kapan terakhir kali membeli biskuit. Arti kapan terakhir kali akan
berbeda antar konsumen.
4.
Tujuan
·
Tujuan yang ingin dicapai pada suatu situasi. Konsumen yang belanja untuk
hadiah akan menghadapi situasi berbeda dibandingkan belanja untuk kebutuhan
sendiri.
5.
Suasana Hati
·
Suasana hati atau kondisi jiwa sesaat (misalnya perasaan khawatir, tergesagesa,
sedih, marah) yang dibawa pada suatu situasi.
Berikut ini adalah beberapa situasi yang
dapat mempengaruhi seseorang untuk membeli suatu barang :
1. Situasi Pembelian adalah lingkungan
atau suasana yang dialami/dihadapi konsumen ketika membeli produk dan jasa.
Situasi pembelian akan mempengaruhi pembelian.
2. Situasi Pemakaian adalah situasi
penggunaan produk dan jasa merupakan situasi atau suasana ketika konsumsi
terjadi. Konsumen seringkali memilih suatu produk karena pertimbangan dari
situasi konsumsi.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar